Senin, 28 Februari 2011

All About Cyber Crime Lanjutan

Melanjutkan posting sebelumnya mengenai kasus-kasus cyber crime di Indonesia, postingan kali ini adalah mengenai kasus-kasus cyber crime di luar negeri. Mari kita lanjutkan…. ^^
Kasus - kasus Cyber Crime di Dunia
ESTONIA
Pada bulan April 2005, polisi Estonia telah berhasil menangkap seorang pemuda berusia 24 tahun yang didakwa telah mencuri dan membobol dana sebesar jutaan dollar dari rekening-rekening online bank-bank di seluruh Eropa dengan menggunakan virus yang dapat menghapus dirinya sendiri setelah pekerjaan haram itu dilakukan.
Modus operandi di pencuri adalah dengan menuliskan semacam pengumuman yang mengatasnamakan lembaga-lembaga pemerintah, bank-bank dan perusahaan-perusahaan investasi, yang dalam pengumuman yang dikirim online tersebut dicantumkan pula sebuah link yang secara sembunyi-sembunyi akan mengirimkan (mengupload) virus. Virus ini kemudian mentransmisikan setiap data pribadi, termasuk data rekening dan password internet banking yang dikirimkan kepada si pencuri yang menciptakan virus ini. Setelah pekerjaan mengirimkan informasi finansial ini selesai dilakukan, maka virus itu akan menghapus dirinya sendiri setelah sebelumnya mengosongkan isi seluruh rekening yang ada di rekening yang dibobolnya. Sang pencuri digital itu pun diganjar lima tahun penjara akibat ulahnya.
AMERIKA
1. Pembobol situs eBay diganjar enam tahun penjara
Sebuah pengadilan federal di Amerika pada tahun 2005 telah menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang pemuda yang bernama Charles Stergio, 21 tahun dengan hukuman enam tahun penjara akibat ulahnya membobol, mencuri data finansial dan menipu (scamming) para pelanggan situs eBay, dimana akibat ulahnya itu sekitar 321 orang telah dirugikan, dengan total kerugian sekitar $421.000. Hakim akhirnya memutuskan untuk menolak pembebasan dengan jaminan akibat ulah Stergios yang melemparkan wadah berisi air (semacam galon air) ke ruang sidang akibat jaksa penuntut menyebutnya dengan sebutan "maling".
2. Para pelanggan setia situs Ralph Lauren kebobolan Para pelanggan setia adi busana rancangan Ralph Lauren yang menggunakan kartu kredit GM Mastercard di toko online Ralph Lauren pada tahun 2005 telah dihubungi oleh penyedia jasa kartu kredit mereka akibat situs Polo Ralph Lauren Group telah kebobolan kecurian sekitar 180.000 data informasi kartu kredit para pelanggannya. Kantor HSBC Amerika Utara telah menghubungi para pemilik kartu kredit tersebut untuk memperingatkan mereka adanya kemungkinan bahwa kartu kredit mereka telah dibobol maling saat mereka berbelanja di layanan situs penjualan pakaian kasual dari Amerika itu. Walau Polo Ralph Lauren tidak juga mengakui akan hal itu (berusaha menyangkal tentang kebenaran kabar itu), namun Wall Street Journal telah mengutip pernyataan dari orang dalam yang bekerja di perusahaan pakaian itu bahwa kasus kebobolan itu terjadi di salah satu layanan yang ada di Amerika.
3. Pembuat program worm Anthony Scott Clark. Pemuda asal Oregon ini masih berumur 21 tahun waktu didakwa oleh penuntut umum Kevin V. Ryan pada Desember 2005 lalu. Penyebabnya terkesan simpel, tetapi fatal akibatnya. Clark sepertinya iseng menyerang situs belanja online eBay dengan worm buatannya. Akibat ulahnya itu Clark berhasil menginfeksi begitu banyak komputer yang mengunjungi eBay pada bulan Juli dan Agustus 2003. Selama periode itu Clark menyebarkan kerusakan berupa Distributed Denial of Services (DDOS) pada situs eBay. Serangan DdoS merupakan salah satu jenis serangan yang menyebabkan terjadinya penolakan terhadap perintah user. Target dari aksi ini adalah sistemnya.
Selama kurun waktu itu pula Clark telah menghasilkan sekitar 20.000 bots yang dihasilkan program worm-nya. Bots ini masuk melalui celah kelemahan yang terdapat pada Windows Operating System – “Remote Procedure Call for Distributed Component Object Model,” alias RPC-DCOM. Bot ini beraksi melalui server Internet Relay Chat (IRC). Begitu user terkoneksi, melakukan log, lalu Clark tinggal menginstruksi agar bot melakukan serangan DdoS pada komputer yang terhubung ke internet. Secara personal Clarks memerintahkan agar bot-bot itu merilis serangan DdoS pada server bernama eBay.com. Maka bukan hanya komputer yang terhubung dengan IRC saja yang terinfeksi, melainkan juga situs eBay.
Atas tindakannya ini Clark dijerat pasal 18 U.S.C. § 1030(a)(5)(A)(i), (a)(5)(B)(i), (c)(4)(A) dan 2, dengan tuntutan penjara maksimum 10 tahun dan denda 250.000 dolar Amerika Serikat. Pada 3 April 2006 akan dijadwalkan ketokan palu terakhir oleh Hakim James Ware.
Cara Penanganan Cyber Crime
  1. Internet Firewall
Jaringan komputer yang terhubung ke Internet perlu dilengkapi dengan internet Firewall. Internet Firewall berfungsi untuk mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal. Dengan demikian data-data yang berada dalam jaringan komputer tidak dapat diakses oleh pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
Firewall bekerja dengan 2 cara: menggunakan filter dan proxy. Firewall filter menyaring komunikasi agar terjadi seperlunya saja, hanya aplikasi tertentu saja yang bisa lewat dan hanya komputer dengan identitas tertentu saja yang bisa berhubungan. Firewall proxy berarti mengizinkan pemakai dari dalam untuk mengakses internet seluas-luasnya, namun dari luar hanya dapat mengakses satu komputer tertentu saja.
  1. Kriptografi
Kriptografi adalah seni menyandikan data. Data yang akan dikirim disandikan terlebih dahulu sebelum dikirim melalui internet. Di komputer tujuan, data tersebut dikembalikan ke bentuk aslinya sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh penerima. Data yang disandikan dimaksudkan agar apabila ada pihak-pihak yang menyadap pengiriman data, pihak tersebut tidak dapat mengerti isi data yang dikirim karena masih berupa kata sandi. Dengan demikian keamanan data dapat dijaga. Ada dua proses yang terjadi dalam kriptografi, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi adalah proses mengubah data asli menjadi data sandi, sedangkan proses dekripsi adalah proses megembalikan data sandi menjadi data aslinya. Data asli atau data yang akan disandikan disebut dengan plain text, sedangkan data hasil penyadian disebut cipher text. Proses enkripsi terjadi di komputer pengirim sebelum data tersebut dikirimkan, sedangkan proses dekripsi terjadi di komputer penerima sesaat setelah data diterima sehingga si penerima dapat mengerti data yang dikirim.
  1. Secure Socket Layer (SSL)
Jalur pengiriman data melalui internet melalui banyak transisi dan dikuasai oleh banyak orang. Hal ini menyebabkan pengiriman data melalui Internet rawan oleh penyadapan. Maka dari itu, browser di lengkapi dengan Secure Socket Layer yang berfungsi untuk menyandikan data. Dengan cara ini, komputer-komputer yang berada di antara komputer pengirim dan penerima tidak dapat lagi membaca isi data.
Sumber :



Tidak ada komentar: